Pelatihan Pembuatan Prakarya Pemanfaatan Barang Bekas Dari DPRKPLH Bersama Tim Adiwiyata SMK Negeri Tembarak Menjadi Barang yang Bernilai Guna

Saat ini, sampah menjadi salah satu permasalahan yang cukup sulit di tangani di lingkungan kita. Hal ini terjadi karena kebiasaan masyarakatnya sebagai konsumen yang selalu menghasilkan sampah. Oleh karena itu dengan mengubah barang bekas seperti koran, kertas bekas, dan plastik menjadi barang yang dapat digunakan kembali dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan di sekitar kita.
Kreativitas pemanfaatan barang bekas menjadi kerajinan tangan adalah solusi yang cukup baik untuk mengubah sampah kertas dan plastik menjadi barang yang berguna kembali, bahkan memiliki nilai jual serta dapat dikreasikan menjadi barang yang mempunyai nilai estetika.
Menyikapi kondisi tersebut, maka sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar, baik lingkungan rumah maupun sekolah, maka Tim Adiwiyata SMK Negeri Tembarak mengadakan kegiatan Pelatihan Pembuatan prakarya dari barang bekas. Kegiatan ini merupakan pelatihan yang ditujukan kepada Tim Adiwiyata sekolah untuk membuat kerajinan tangan dari benda bekas menjadi benda yang bernilai guna, kreatif, bernilai ekonomis dan juga sebagai upaya untuk mengurangi sampah plastik yang sangat banyak di lingkungan sekitar kita.



Kegiatan dilaksanakan di Ruang Meeting SMK Negeri Tembarak pada hari Kamis, 13 Februari 2025. Sejumlah 21 anak anggota Tim Adiwiyata sekolah berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut. Kegiatan dibuka oleh Bapak Imam Rosyidi Kurniawan, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan. Bertindak selaku narasumber dan instruktur kegiatan adalah tim dari DPRKPLH Kabupaten Temanggung yang dalam kesempatan ini hadir sebanyak 5 orang.
Sebelum memulai praktik pembuatan prakarya bersama siswa, dalam sambutan pengantar yang disampaikan oleh Bapak Budi Santoso, beliau mengingatkan pentingnya pengelolaan sampah yang ada di lingkungan sekitar kita. Sampah yang dihasilkan sebanyak 2,5 liter tiap orang per harinya, jika tidak dikelola maka akan menjadi kontributor pencemaran dan kerusakan lingkungan. Sampah dibedakan dalam tiga kategori, yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan residu. Pengelolaan sampah dapat dilakukan dalam tiga tindakan, yaitu reuse (memanfaatkan kembali), recycle (mendaur ulang), atau reduce (mengurangi).

Setelah mendengarkan paparan singkat dari Bapak Budi Santoso, semua peserta melanjutkan kegiatan praktik menggunakan alat bahan yang sudah disediakan. Dalam kesempatan ini, karya yang dibuat adalah tempat buah dari galon air le mineral, tas dari plastik bekas kemasan kopi, dan bros dari botol yakult. Kegiatan berlangsung dengan menarik, peserta mengikuti dengan sangat antusias.
Di akhir kegiatan, instruktur berpesan kepada seluruh peserta tim adiwiyata sekolah untuk menularkan ilmu yang di dapat kepada teman-teman ataupun keluarga di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Dan kegiatan semacam ini diprogramkan secara rutin agar sampah di sekolah dapat terkelola dengan lebih baik.
Skanibar BANGGA-TERHORMAT-MANTAP





