KENALI GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS 10, SMK NEGERI TEMBARAK SELENGGARAKAN ASESMEN BAKAT MINAT (ABM)
Tes Bakat Minat adalah tes yang digunakan untuk mengetahui arah bakat dan minat seseorang di bidang pendidikan dan pekerjaan (https://pusmendik.kemdikbud.go.id/produk/kategori-test). Berdasarkan pengertian lain, tes bakat minat atau asesmen bakat minat adalah alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur potensi, bakat, dan minat siswa di berbagai bidang. ABM terdiri dari berbagai tes, pertanyaan, dan kegiatan yang bertujuan untuk membantu siswa memahami minat, kekuatan, dan bakat alami peserta didik.
Manfaat dari asesmen bakat minat (ABM) antara lain :
- Memberikan gambaran/informasi mengenai minat dan potensi untuk peserta didik agar dapat menjadi acuan penentuan jurusan pada Pendidikan yang lebih tinggi.
- Memberikan gambaran mengenai bakat dan minat dari peserta didik terhadap bidang yang sesuai
- Menggali data sesuai dengan tujuan pelaksanaan ABM
ABM ini dikembangkan berdasarkan aspek kecerdasan verbal, numerik, logika, pengetahuan umum, konsep dasar mekanika, spasial, kecepatan dan ingatan.
SMK Negeri Tembarak melaksanakan ABM untuk peserta didik kelas 10 bekerja sama dengan salah satu konsultan pendidikan yaitu Halobakat Indonesia. Disampaikan oleh Imam Rosyidi Kurniawan, S.Kom, selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Tujuan dari pelaksanaan ABM ini adalah untuk mengetahui gaya belajar pada peserta didik. ABM juga dapat dimanfaatkan untuk tes diagnostik awal secara umum. Pelaksanaan ABM di SMK Negeri Tembarak dilakukan pada 23 – 24 September 2024 secara daring secara bergantian di laboratorium komputer.
Hasil ABM selanjutnya disampaikan secara awal kepada Kepala Sekolah, bidang Kesiswaan, wali kelas 10, bidang kurikulum, guru BK dan akan diberikan kepada peserta didik bersamaan dengan penyampaian hasil belajar pada akhir semester. Dalam penyampaian hasil ABM, dilakukan secara luring melalui perwakilan Halobakat Indonesia, ibu Afifatiningsih dan ibu Rieka Apriyani bersama dengan forum wali kelas pada 14 Oktober 2024.
Dalam forum ini disampaikan juga bagaimana cara membaca hasil ABM dan menindaklanjuti hasil ABM untuk memaksimalkan potensi serta mengoptimalkan gaya belajar peserta didik. Gaya belajar secara umum terdiri dari gaya belajar yang cenderung kepada auditori, visual ataupun kinestetik.

Mengutip artikel gaya belajar pada siswa pada laman https://guruinovatif.id/@redaksiguruinovatif/ketahui-gaya-belajar-siswa-dalam-kegiatan-pembelajaran, ada tiga tipe gaya belajar secara umum pada peserta didik, yaitu : auditori, visual ataupun kinestetik.
Gaya belajar Auditori
Gaya belajar Visual
Gaya belajar Kinestetik
Gaya belajar tipe auditori atau aural learner pada anak tersebut merupakan gaya belajar yang cenderung menerima informasi paling baik dan efektif dengan menggunakan indra pendengaran (audio). Beberapa ciri gaya belajar auditori antara lain :
- Lebih suka belajar melalui diskusi dan ceramah.
- Mengingat informasi dengan mudah melalui pembicaraan.
- Lebih cepat memahami materi melalui pembicaraan daripada presentasi visual.
- Lebih baik memahami materi melalui diskusi dan debat.
- Lebih senang belajar melalui audio, misalnya podcast atau audio buku
Gaya belajar visual merupakan gaya belajar dengan mengandalkan indera penglihatan sebagai media utama dalam menerima informasi. Beberapa ciri yang dapat dilihat antara lain :
- Lebih suka melihat gambar, diagram, peta, dan presentasi multimedia.
- Mengingat informasi dengan mudah melalui gambar dan visual.
- Lebih cepat memahami materi melalui presentasi visual daripada presentasi verbal.
- Memiliki kemampuan untuk memvisualisasikan ide dan konsep dalam pikirannya.
- Lebih baik memahami materi melalui pengalaman visual seperti simulasi atau demonstrasi
Gaya belajar kinestetik cenderung menyukai praktik dan demonstrasi dalam pembelajaran, dan memiliki kemampuan untuk mengingat informasi melalui aktivitas tubuh mereka. Beberapa ciri pembelajar dengan gaya kinestetik antara lain :
- Lebih suka belajar melalui pengalaman praktis dan aktivitas fisik.
- Mengingat informasi dengan mudah melalui pengalaman praktis.
- Lebih cepat memahami materi melalui aktivitas praktis.
- Lebih baik memahami materi melalui pengalaman hands-on.
- Lebih suka belajar melalui pengalaman fisik, seperti berolahraga atau melakukan sesuatu dengan tangan.
Selain itu juga disampaikan secara umum mengenai hasil ABM dengan rekomendasi pengembangan aspek dimensi Profil Pelajar Pancasila yang sudah berkembang maupun perlu dikembangkan.